Motivasi Siswa Dalam Belajar
A.
Motivasi
Motivasi
merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku
seseorang secara terus menerus (Slavin, 1994). Dalam pengertian tersebut
intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi. Intensitas motivasi pada suatu
tergantung pada intensitas dan arah motivasi pada pelbagai kegiatan. Motivasi
tidak hanya penting untuk membuat siswa melakukan aktivitas belajar, melainkan
juga menentukan berapa banyak dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan
atau informasi yang mereka hadapi. Siswa yang termotivasi menunjukan proses
kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan mengingat apa yang telah
dipelajari.
Motivasi
untuk melakukan sesuatu berasal dari berbagai faktor seperti karakteristik
kepribadian. Individu mungkin memiliki minat yang cukup dan mantap dalam
berpartisipasi pada pelbagai kegiatan seperti akademik, olahraga, dan aktivitas
sosial. Motivasi dapat berasal dari karakteristik intrinsik dari suatu tugas.
Motivasi juga dapat berasal dari sumber ekstrinsik suatu tugas.
B.
Pentingnya
Motivasi dalam Belajar
Motivasi
adalah penting, tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut.
Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan memberi peluang dan
kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh
anak yang termotivasi aan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak
termotivasi. Sederhanannya apabila anak tidak termotivasi belajar maka tidak
akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu
kadang-kadang menjadi masalah, karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila
motivasi anak itu rendah, umumnya diasumsikan bahwa prestasi anak yang bersangkutan
akan rendah.
Motivasi
bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga
memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historik, guru selalu mengetahui
kpan siswa perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar
berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar,
menurunkankecemasan siswa, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran
yang diikuti oleh siswa yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan,
terutama bagi guru. Siswa yang menyelesaikan pengalaman belajar dan
menyelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang
telah dipelajari, mereka akan lebih mungkin menggunakan materi yang telah
dipelajari.
Walaupun
motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun agar aktivitas
belajar itu terjadi pada diri anak, ada faktor lain seperti kemampuan dan
kualitas yang harus diperhatikan pula. Jika anak diberi tugas-tugas belajar
diluar kemampuannya, bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak akan
mampu melakukannya. Kenyataannya, ada penurunan titik pengembalian pada kedua
faktor tersebut, termasuk juga motivasi. Hal yang perlu dipertimbagkan adalah
berkenaan dengan dengan masalah kemampuan anak didalam melakukan aktivitas
belajar, dan kegiatan pembelajaran yang menarik agar anak termotivasi.
C.
Faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi Belajar
Berikut
ini merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku dan belajar siswa :
1.
Sikap
Sikap
memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar siswa karena sikap itu
membantu siswa dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada perilaku
yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap juga membantu seorang
merasa aman disuatu lingkungan yang awalnya tampak asing. Sikap akan membuat
kehidupan lebih sederhana dan membebaskan seseorang dalam mengatasi unsur-unsur
kehidupan sehari-hari yang bersifat unik.
Sikap
merupakan produk dari kegiatan belajar yang diperoleh mealalui proses seperti
pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran, dll. Karena sikap dapat
dipelajari, jadi sikap juga dapat di ubah dan dimodifikasi. Sikap berada pada
diri setiap orang sepanjang waktu dan secara konstan sikap itu mempengaruhi
perilaku dan belajar.
2.
Kebutuhan
Kebutuhan
merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal
untuk mencapai tujuan. Perolehan tujuan merupakan kemampuan melepaskan atau
mengakhiri perasaan kebutuhan dan tekanan. Semua orang merasakan kebutuhan yang
tidak pernah berakhir. Sama halnya dengan kebutuhan seorang siswa, semua
tergantung pada sejarah belajar individu , situasi sekarang dan kebutuhan
terakhir yang terpenuhi. Kebayakan kebutuhan bertindak sebagai kekuatan
internal yang mendorong seseorang mencapai tujuan. Apabila siswa membutuhkan
atau menginginkan sesuatu untuk dipelajari, maka mereka akan cenderung sangat
termotivasi.
3.
Rangsangan
Rangsangan
merupakan perubagan didalam presepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang
membuat seseorang bersifat aktif dan secara alamiah manusia selalu mencari
rangsangan. Rangsangan secara langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar
siswa, apabila siswa tidak memperhatikan pembelajaran maka sedikit sekali
belajar akan terjadi pada diri siswa
tersebut. Siswa memiliki keinginan untuk mempelajari sesuatu dan memiliki sikap
positif terhadap suatu materi. Apabila mereka tidak menemukan proses
pembelajaran yang merangsang, ama perhatiannya akan menurun. Biasanya
pembelajaran yang tidak merangsang mengakibatkan siswa yang awaknya termotivasi
untuk belajar pada akhirnya menjadi bosan dalam pembelajaran.
4.
Afeksi
Konsep
afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional – kecemasan, kepedulian, dan
pemilikan – dari individu atau kelompok pada waktu belajar. Setiap lingkungan
belajar secara konstan dipengaruhi oleh reaksi emosional siswa. Keadaan emosi
siswa pada kegiatan belajar itu memiliki pengaruh penting. Afeksi dapat menjadi
motivator instrinsik. Apabila emosi bersifat positif pada waktu kegiatan
belajar berlangsung, maka emosi mampu mendorong siswa untuk belajar keras.
Integitas emosi dan berpikir siswa itu dapat mempengaruhi motivasi belajar dan
menjadi kekuatan terpadu yang positif sehingga akan menimbulkan kegiatan
belajar yang efektif.
5.
Kompetensi
Pada
dasarnya manusia memiliki keinginan untuk memperoleh kompetensi dari
lingkungan. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan
mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Didalam situasi
pembelajaran, rasa kompetensi pada diri siswa itu akan timbul apabila menyadari
bahwa pengatahuan atau kompetensi yang diperoleh telah memenuhi standar yang
telah ditentukan. Apabila siswa mengetahui bahwa ia merasa mampu terhadap apa
yang telah dipelajari maka ia kan merasa percaya diri.
6.
Penguatan
Penguatan
(reinforcement) merupakan peristiwayang mempertahankan atau meningkatkan
kemungkinan respon. Penggunaan peristiwa penguatan yang efektif seperti
penghargaan terhadap hasil karya siswa, pujian, pengahrgaan sosial, dan
perhatian, dinyatakan sebagai variabel penting dalam perancangan pembelajaran.
Dengan penguatan positif, siswa dalam belajar akan disertai dengan usaha yang
lebih besar dan belajar lebih efektif apabila perilaku belajarnya diperkuat
secara positif oleh guru. Dalam penguatan negatif stimulus aversif ataupun
peristiwa yang harus dikurangi intensitasnya, karena penguatan negatif
merupakan pendekatan aversif maka prosedur ini secara potensial sangat
berbahaya dalam mendorong belajar siswa.
D.
Cara
meningkatkan motivasi dalam belajar
Berikut
adalah beberapa tips sederhana yang dapat meningkatkan motivasi untuk belajar
Anda.
1.
Mengatur
jadwal Belajar.
Mengatur
jadwal belajar dalam sehari-hari. Ada baiknya Anda merencanakan Belajar di hari
sebelumnya. Mengatur waktu khusus untuk belajar, dan waktu untuk bermain atau
bersantai. Dengan cara ini, Anda tidak akan khawatir tentang hilangnya waktu
belajar, bersantai dan waktu bermain Anda. sekarang ini mungkin Anda belajar
dengan keras, tetapi Anda tahu suatu saat nanti Anda akan menikmati hasil kerja
keras Anda sendiri. Jadi cara ini akan membuat Anda fokus pada belajar di masa
sekarang untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
2.
Fokus lima
menit.
Bagian
tersulit dari melakukan sesuatu yang positif adalah saat memulainya. karena di
bagian itu Anda akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang menurut diri Anda
lebih menyenangkan. tetapi sebenarnya hal-hal itu tidak ada manfaatnya bagi
diri Anda. Untuk memotivasi diri Anda untuk memulai, berikut ini adalah ide
yang sangat efektif yang dapat Anda lakukan: Anda hanya harus bayangkan bahwa
Anda hanya berencana untuk belajar selama 5 menit saja, hanya 5 menit. Katakan
pada diri Anda bahwa Anda akan belajar serius selama 5 menit kemudian Anda akan
berhenti setelah 5 menit. Hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk memulai
belajar. Biasanya, apa yang terjadi setelah 5 menit sudah habis, Anda akan
menjadi baik dan Anda akan termotivasi untuk belajar lagi dan lagi. Kuncinya di
sini adalah Anda harus memastikan bahwa diwaktu 5 menit itu Anda harus
benar-benar 100% fokus belajar.
3.
Stop/Start
di bagian menarik.
Ketika Anda
harus berhenti untuk istirahat, seperti makan atau kegiatan lainnya, Anda harus
berencana untuk berhenti ketika Anda berada di bagian yang menarik dari subjek.
Bagian-bagian yang Anda temukan lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini
dimaksudkan agar Anda merasa tertarik dengan apa yang Anda pelajari dan akan
membuat diri Anda penasaran, karena di pengaruhi rasa penasaran saat belajar,
hal itu akan membuat diri Anda jauh lebih mudah untuk kembali belajar karena
Anda akan kembali di bagian yang menyenangkan.
4.
Singkirkan/menjauh
dari gangguan.
Bila Anda
punya TV, Hendphone, Komputer, tempat tidur, majalah dll, yang berada di
sekitar Anda, maka Anda akan mudah tergoda untuk membuang buku Anda. hal ini
dikarenakan diri Anda lebih tertarik pada hal-hal tersebut. Anda harus
menghindari hal-hal tersebut saat Anda akan memulai belajar. dengan menghindari
hal itu maka Anda akan lebih mudah fokus pada apa yang sedang Anda pelajari.
5.
Tetapkan
Tujuan
Anda harus
mempunyai tujuan, Ketika ada target untuk bertujuan, Anda akan lebih
termotivasi untuk bangkit dalam menghadapi tantangan dan akan mendorong
motivasi Anda untuk mencapainya. Itulah sebabnya menetapkan tujuan akan
meningkatkan tingkat motivasi Anda. Rasa puas yang Anda dapatkan dari
pencapaian tujuan juga merupakan penguat keyakinan Anda. tetap fokus ke tujuan
Anda, untuk Mencapai apa yang Anda harapkan.
6.
Bergaul
dengan Orang yang Optimis & Berpikiran Positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu
terlihat optimis meski masalah merudung. Anda akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis
jika sering bersosialisasi dengan orang-orang
atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
7.
Belajar
Apapun
Pengertian belajar di sini dipahami
secara luas, baik formal maupun nonformal. Anda bisa belajar tentang berbagai
-keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar
berwirausaha, dan lain lain-lainnya.



ilmu yang bermanfaat, semoga menjadi ladang amal dan ibadah penulisnya